Boleh saja seorang Lionel Messi dihujat mayoritas suporter Argentina karena selalu gagal mempersembahkan trophy selama membela timnas senior, akan tetapi penilaian seorang pemain pantas mendapat penghargaan Balon D'or tidak hanya dilihat dari pencapaian dengan negaranya. Faktanya bahwa musim 2014-15 Messi berhasil membawa Barcelona untuk kali kedua merengkuh treble winners, setelah eranya Guardiola berakhir. Jumlah gol dan assist La Pulga pun tidak bisa dianggap remeh, 58 kali menggetarkan jala lawan dan 31 umpan berbuah gol menjadi sinyal besar bahwa dialah kandidat terkuat.
Apabila melihat torehan peraih Balon D'or musim lalu, Cristiano Ronaldo, dia mampu membawa El Real meraih la decima dan mengalahkan Barcelona di final Copa Del Rey. Sementara di Piala Dunia 2014 di Brazil, CR7 bahkan tidak mampu meloloskan Portugal ke babak knock out. Melihat statistik musim ini, Messi patut berbangga dan tidak boleh terlalu kecewa dengan apa yang menimpanya bersama Argentina. Kegagalan bersama timnas bukan hanya tanggung jawabnya, ada 22 pemain plus staf kepelatihan yang juga harus disalahkan atas hal itu. Kemudian bukan Messi orang yang gagal mengeksekusi pinalti pada babak tos-tosan tersebut, sehingga pendapat orang yang memojokkannya adalah berlebihan.
Persaingan Balon D'or di tiga besar lagi-lagi akan didominasi oleh Messi, Ronaldo, serta salah satu antara Neymar atau kiper nomor satu Italia, Gianluigi Buffon. Ketiadaan turnamen penting lain seperti Piala Eropa dan Piala Dunia tahun ini, semakin membuat Messi berada di atas angin meraih trofi kelimanya. Membosankan memang melihat pemenangnya selalu didominasi oleh 2 orang, tapi mau bagaimana lagi Messi akan kembali menjadi pemain terbaik dunia dengan cara yang sama, seperti saat dia membantu Barcelona meraih treble di musim 2008-09. Good job el messiah...